Rabu, 30 April 2008
KEAJIABAN ALLAH
AKU SUDAH ADA
AKU ada pada hari itu, ketika Nama-Nama belum ada
Pun tiada tanda wujud diberi nama
Deganku Nama-Nama dan Yang Diberi Nama bisa terlihat
Pada hari itu ketika belum ada ‘aku’ dan ‘kita’
Sebagai isyarat, tanda ikal Kekasih menjadi pusat terbukanya rahasia
Namun tanda ikal yang molek itu belum ada
Kemudian kucari di palang salib dan orang Kristen
Dengan susah-payah kucari
Namun ia tak ada di palang salib
Kukunjungi candi Hindu, pagoda lama
Tak ada tanda apa pun di sana
Ke puncak Herat aku pergi, ke Kandahar kucari
Ia tak ada di tempat yang tinggi atapun rendah
Akhirnya kupergi ke puncak gunung Qaf
Yang kujumpai hanyalah kediaman burung ‘Anqa
Kupergi ke Ka’bah di Mekkah, tak pula ia di sana
Ia tak ada di tempat berlindung orang yang tua dan muda itu
Kutanya Ibnu Sina sang filosof ulung.
Ia pun jauh dari jangkauan pikiran Ibnu Sina
Kubelok haluan ke tempat yang lebih jauh lagi.
Ia tak ada di instana yang dipuji-puji setinggi langit
Kujengut ke dalam hatiku sendiri
Ya, di sana aku melihat-Nya, Ia tidak di tempat lain ternyata.
(Jalaluddin Rumi)
KEAJAIBAN ALLAH
DAN Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuan mengandung dan tidak (pula) melahirkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sesekali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.
(QS. Fatir [35] ayat 11)
Langganan:
Postingan (Atom)